Pengertian Perilaku
Belajar pada hakekatnya adalah sebagai perubahan tingkah laku, sebab dengan belajar maka seseorang akan memperoleh pengetahuan baru. Dengan adanya pengetahuan yang baru bisa berimbas pada sikap dan perilaku yang diwujudkan dalam interaksi. Dengan belajar maka pengetahuan akan bertambah sehingga dalam bertindak akan selalu memakai pengetahuan yang dimilikinya. Reaksi yang berbeda dari reaksi yang sudah ada berarti dia telah mengalami belajar. H.Carl Witherington juga mendefinikan belajar sebagai proses untuk memperoleh gaya-gaya atau pola-pola tingkah laku.
Di dunia kampus para mahasiswa akan memperoleh pendidikan dan interaksi yang luas. Sekolah adalah tempat sosialisasi yang utama (Mesllin, 1984). Dan ini diperkuat dalam buku Pengantar Sosiologi oleh Kamanto Sunarto yang menulis salah satu agen sosialisasi adalah sekolah (Sunarto, 2004). Dalam sekolah seseorang akan mempelajari yang belum pernah didapat dalam keluarga maupun dikelompok bermain.
Sekolah dalam masa sekarang ini cukup banyak menyita waktu dalam kehidupan manusia. Di sekolah umum misalnya rata-rata dalam sehari seorang murid menghabiskan waktu di sekolah selama 6 jam, ini belum kegiatan lain. Maka pendapat Frank tersebut dapat dibenarkan. Interaksi dan sosialisasi dengan manusia lain terjadi pula di dunia sekolah. Sosialisasi yang terjadi di sekolah bisa melalui pendidikan, pengajaran, indoktrinasi, pemberian petunjuk dan nasehat. Perkembangan individu juga sedikit banyak dipengaruhi apa yang didapatkan di dunia pendidikan.
Beberapa ahlimengartikan pendidikan pada dasarnya merupakan pendewasaan dan pemandirian manusia secara sistematis agar setiap menjalani kebudayaan secara bertanggung jawab (Buku Panduan KKN 2003). Belajar pada hakekatnya adalah untukmengubah tingkah laku. Dalam proses belajar itulah terjadi interaksi antara individu dengan dunia sekitarnya. Dengan interaksi ini maka individu akan mengalami pertukaran pengalaman, ilmu pengetahuan dan sifat-sifat serta kondisi di luar dirinya. Sebagai hasil interaksi maka jawaban yang terlihat dari seseorang individu akan dipengaruhi oleh hal- hal atau kejadian-kejadian yang pernah dialami oleh individu tersebut maupun situasi masa kini (Tulus, 2004).
Dengan belajar maka akan diperoleh ilmu-ilmu yang baru mengenai pengetahuan, sikap, tangkah laku, cara berpikir, cara bertindak dan lainnya. Aktifitas belajar yang dilakukan seseorang itu sendiri membawa konsekuensi. Karena dengan proses belajar yang dilakukan, maka seseorang akan memperoleh perubahan tingkah laku. Akibat yang mungkin timbul dari seseorang dalam proses belajar (Sunarto, 2004) adalah :
a. Diperolehnya perubahan tingkah laku dalam diri orang itu.
b. Tidak diperolehnya perubahan tingkah laku
c. Terusaknya hasil belajar masa lalu
Seseorang yang melakukan proses belajar akan mengalami kondisi yang telah disebutkan diatas. Pengaruh dalam diri seseorang besar tidaknya masih tergantung dalam kondisi pribadi seseorang. Namun lingkungan dalam hal ini sekolah juga ikut membentuk kedewasaan seseorang. Sebab lingkungan sekolah adalah salah satu cara untuk membentuk kepribadian seseorang.
Dengan aktifitas belajar yang dilakukan seseorang diharapkan ada perubahan menuju proses dan sikap yang lebih baik. Perubahan dari kegiatan belajar menitikberatkan pada tiga hal yaitu (Sunarto, 2004) :
a. Belajar memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku individu
b. Terjadinya perubahan yang merupakan buah dari pengalaman
c. Perubahan tersebut terjadi pada perilaku individu
Perubahan perilaku terjadi karena adanya rangsangan. Dengan adanya rangsangan ini maka akan terjadi tanggapan. Seseorang yang mendapat rangsangan akan memberikan tanggapan yang diberikan bisa positif dan bisa negatif. Dengan tanggapan ini akan membawa ke konsekuensi menuju tanggapan di masa yang akan datang yang dilakukan seseorang. Dalam kamus Antropologi disebutkan bahwa perilaku adalah segala tindakan manusia yang disebabkan baik karena dorongan organisasinya, karena tuntunan lingkungan alam, karena dorongan organisme serta hasrat psikologinya maupun pengaruh masyarakat dan kebudayaan (Suyono, 1985). Sedangkan definisi perilaku yang lain adalah perilaku adalah perbuatan, tindakan baik yang tersurat ataupun tersirat untuk memperlakukan objek tertentu, baik dalam bentuk kata- kata maupun tanda-tanda non verbal seperti gerakan badan, raut muka dan sebagainya.
Menurut pendapat diatas perilaku seseorang bisa di lihat atau tidak bisa dilihat (tersirat). Seorang yang sedang makan misalnya ia melakukan perilaku yang dapat dilihat, sedangkan orang yang duduk diam dengan tenang adalah contoh perilaku yang tersirat. Kita belum tentu tahu apa yang sedang ia lakukan, apakah sedang termenung, sedang sedih, berpikir serius atau sedang konsentrasi.
Soejono Soekanto menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan/perbuatan yang dilakukan untuk merealisasikan keinginan. Jadi jelaslah bahwa keinginan (kebutuhan ) seseorang akan diperlihatkan di dalam perilakunya Soejono Sekanto, (1998). Perilaku ini bisa berujud perbuatan, tindakan, sikap atau keyakinan. Dalam pendapatnya Soejono Soekanto ini maka makin jelaslah bahwa perilaku yang dilakukan oleh seseorang pada hakekatnya adalah untuk memenuhi keinginan. Dalam melakukan keinginann seseorang akan melakukan tindakan, sikap dan perbuatan yang itu bisa diartikan secara langsung oleh orang yang melihatnya dan bisa juga aktifitas itu tidak bisa diartikan secara langsung oleh orang lain.
DEFINISI PERILAKU
4/
5
Oleh
Unknown